Namun pada umumnya adalah Ziarah kubur, ziarah kubur atau kunjungan ke pemakaman ialah bagian dari tradisi masyarakat Indonesia sebelum nyambut bulan suci Ramadhan.
Tradisi Ziarah kubur juga dilakukan oleh Masyarakat di Desa Tantan Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi, masyarakat setempat sering menyebutnya dengan nama Nerang Kubur. (19/03/2023).
Namun, pada masyarakat Desa Tantan dalam hal tersebut secara gotong royong bersama untuk membersihkan rerumputan yang terdapat di area pemakaman tersebut mengunakan peralatan seperti Parang, Sabit, Cangkul dan lain sebagainya serta tidak diperkenankan mengunakan racun rumput (Herbisida), setelah itu dilakukan do'a dan makan bersama.
Tradisi tersebut dilakukan beberapa hari sebelum bulan Ramadhan tiba (akhir Sya'ban) dengan tujuan untuk mengunjungi, mendo'akan dan mengenang kerabat yang telah meninggal dunia. Serta memudahkan penziarah untuk menziarahi kubur kerabatnya pada saat Hari Raya Idul Fitri nantinya.
Berziarah kubur atau nerang kubur bahkan memiliki ragam manfaat antara lain :
Mengingat kematian. Manusia yang terbaring di liang lahat tersebut juga pernah berkunjung menziarahi makam keluarga nya terdahulu, oleh karena itu bukannya tidak mungkin kita pun akan sama seperti nya kelak. Semoga dengan kita menziarahi makam kerabat kita menyadari bahwa tak selamanya kita hidup dan mendorong kita menjalani hidup dengan sepenuh hati serta berbuat baik ke sesama. Manusia menjadi termotivasi untuk menjaga hubungan baik dengan orang di sekitarnya, mengerjakan aktivitas semaksimal mungkin, dan mensyukuri waktu bersama orang tercinta.
Memahami silsilah keluarga. Di sisi lain, mengunjungi makam juga membantu kita mengenali asal usul dan menyadari bahwa kita tidak sendirian. Mengunjungi makam leluhur bersama keluarga besar dapat membangun relasi sosial dan mempererat ikatan familial dengan anggota keluarga lainnya.
Membangun semangat gotong royong. Tidak dipungkiri tumbuh nya semangat untuk saling membantu satu sama lain membersihkan tempat pemakaman umum bagi masyarakat setempat.
Rasulullah SAW bersabda dalam hadisnya:
“(Dulu) Aku melarang kalian berziarah kubur, maka (sekarang) berziarahlah kalian ke kuburan, sesungguhnya ziarah kubur membuat kalian zuhud di dunia dan mengingatkan kalian pada akhirat.” (HR. Ibnu Majah).
“Imam Nawawi berkata dalam kitabnya, Al-Adzkar, ‘Para Ulama sepakat bahwa doa pada orang yang meninggal, bermanfaat dan sampai pada mereka‘ diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW bahwa sesungguhnya beliau bersabda, ‘Tidak ada perumpamaan mayit di kuburnya kecuali seperti orang tenggelam yang ingin ditolong, mayit menunggu doa yang ditujukan padanya baik dari anaknya, saudaranya ataupun temannya. Ketika doa itu telah tertuju padanya, maka doa itu lebih ia cintai daripada dunia dan seisinya,” (Syekh Nawawi Al-Bantani, Nihayat al-Zain, hal. 281)
Dengan kata lain, melakukan ziarah kubur di anjurkan oleh Rasulullah SAW dan nabi pun mengingatkan bahwa ziarah kubur tidak dibatasi oleh waktu-waktu tertentu saja. Jadi, ziarah kubur sebelum Ramadan maupun sesudahnya diperbolehkan, karena memang tidak ada batasan waktu untuk melakukannya.
Adad ziarah kubur berdasarkan Sunnah nabi:
1. Berwudhu
Sebelum berangkat ziarah kubur alangkah lebih baiknya kita berwudhu terlebih dahulu membersihkan diri mengikuti Sunnah Rasulullah.
2. Mengucapkan Salam
Salam diucapkan ketika kita memasuki area perkuburan, sekaligus sebagai doa bagi seluruh penghuninya. Bacaannya antara lain:
“Assalamu’alaìkum dara qaumìn mu’mìnîn wa atakum ma tu’adun ghadan mu’ajjalun, wa ìnna ìnsya-Allahu bìkum lahìqun”.
Artinya: “Assalamuallaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Allah yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian”.
3. Menghadap Kiblat
Selanjutnya, adab ziarah kubur yang disunnahkan Rasulullah menghadap kiblat saat hendak melakukan doa dan kemudian mengirimkan bacaan tasbih, tahmid, takbir, dan zikir. Bacaan doa untuk almarhum.
“YARHAMULLOOHUL MUSTAQDIMIINA MINNAA WAL MUSTA’KHIRIIN. WA INNA INSYAA ALLOOHU BIKUM LA LAAHIQUUN WA AS ALULLOOHA LANAA WALAKUMUL ‘AAFIYAH”.
Artinya: “Semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insyaallah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian”.
4. Membaca surat pendek.
Pembacaan surat pendek juga disunahkan untuk dilakukan ketika kita sedang berziarah ke kubur. Seperti diriwayatkan oleh al-Marwazi dari Ahmad bin Hanbal, beliau berkata:
“Bila kalian masuk ke dalam taman makam (kuburan), maka bacalah Al Fatihah, Surat Ikhlash dan Al Muawwidzatain (Al-Falaq dan An-Naas). Jadikanlah pahalanya untuk mayat-mayat kuburan tersebut, karena sungguh pahalanya sampai kepada mereka".
Rasulullah SAW juga mengajarkan untuk menutup dengan membaca surat Al Fatihah setelah selesai mendoakan almarhum.
Penulis : Mulyadi
Editor : Bujangdek