Apa yang muncul di benak Anda ketika mendengar Kabupaten Merangin? Ya, Merangin, salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi Jambi Indonesia.
Kabupaten Merangin merupakan Kabupaten terluas di Provinsi Jambi, Merangin juga terkenal dengan keindahan alamnya, salah satunya adalah Geopark Merangin.
Geopark Merangin merupakan salah satu surga tersembunyi yang terletak di Kabupaten Merangin dengan keindahan fosil-fosil yang berusia lebih ratusan tahun.
Hal ini membuat Geopark Merangin mendapatkan perhatian dan ditetapkan sebagai bagian dari UNESCO.
Dikutip dari cnnindonesia.com, Geopark Merangin di Provinsi Jambi telah resmi ditetapkan sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGG), sebuah jaringan UNESCO yang mengakui warisan geologi yang signifikan secara internasional.
Keputusan tersebut mengacu pada hasil sidang ke-216 Executive Board UNESCO yang berlangsung pada Rabu 24 Mei 2023 di Paris, Prancis.
Ada beberapa penyebab Geopark Merangin diakui oleh UNESCO, salah satunya karena banyak terdapat fosil-fosil peninggalan masa purba yang berumur ratusan tahun dan terdapat koleksi-koleksi peninggalan baik dari kayu, batu, hewan dan lain sebagainya.
Geopark merangin memiliki keunikan yang tidak bisa ditemukan di tempat lainnya. Dalam geopark ini terdapat fosil flora dan fauna yang berumur sekitar 296 juta tahun yang lalu.
Tumbuhan yang menjadi fosil ini termasuk lumut, tumbuhan runjung primitive, dan pakis biji yang bereproduksi melalui penyebaran biji. Selain itu, dalam kawasan geopark ini juga terdapat batu-batuan alam yang terhampar di pinggiran sungai batang merangin yang berusia ratusan juta tahun.
Meskipun Geopark Merangin sudah diakui dunia, tetapi banyak masyarakat yang tidak mengenal Geopark Merangin seperti layaknya Geopark Raja Ampat di Papua.
Bahkan masyarakat Jambi sendiri lebih familiar dengan Raja Ampat Papua daripada Geopark Merangin. Bisa dikatakan salah satu alasan belum terkenalnya Geopark Merangin adalah kurang terekspos oleh media cetak maupun elektronik.
Selain itu akses jalan menuju Geopark Merangin turut menjadi alasan kurangnya pengunjung untuk bertandang.
Adapun waktu tempuh yang diperlukan untuk bisa sampai ke geopark ini adalah sekitar 6 jam dari kota Jambi, sedangkan titik awal untuk menyusuri geopark ini terletak di Desa Air Batu, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi.
Desa ini berjarak kurang lebih 35 kilometer dari kota Bangko (ibu kota kabupaten Merangin), dan membutuhkan waktu sekitar 30 menit berkendara ke sana.
Namun, akses untuk dapat menikmati keindahan fosil-fosil purbakala ini sangatlah sulit, jalur utama bagi wisatawan adalah arung jeram. Seperti yang kita ketahui tidak semua orang berani berarung jeram karena ini sangat menguji adrenalin, apalagi sungai-sungai yang dilewati merupakan sungai besar, meskipun ada pendamping khusus dari para ahli tetap saja banyak yang tidak berminat dan tidak tertarik untuk menikmatinya.
Jalur kedua bisa ditempuh dengan cara berjalan kaki mengitari hutan di pinggiran sungai, namun untuk sampai ke lokasi fosil dengan berjalan kaki membutuhkan waktu sekitar tiga jam.
Harapan penulis kedepannya semoga Geopark Merangin bisa lebih terkenal dan pemerintah setempat bisa memberikan perhatian yang lebih terhadap situs bersejarah dan bernilai Internasional ini.
Salah satunya dengan memperbaiki akses menuju Geopark Merangin dan mempromosikan Geopark Merangin melalui kegiatan olahraga wisata serta menyediakan fasilitas yang memadai untuk para wisatawan yang berkunjung ke Geopark Merangin.
Jika Geopark Merangin menjadi lebih terkenal banyak sekali pihak yang diuntungkan mulai dari pihak pemerintah hingga terbantunya UMKM masyarakat setempat.
Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat setempat sangat diharapkan guna membawa wisata lokal Geopark Merangin lebih dikenal di ajang Internasional.
Penulis : Neneng Efrianti