Jambinews.id - Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) Provinsi Jambi bersama Majelis Sholawat Burdah As’adiyah melaksanakan Sholat Gaib, Qunut Nazilah, dan pembacaan Burdah pada Sabtu malam, 11 November 2023.
Acara tersebut digelar sebagai bentuk solidaritas dan dukungan mendalam kepada korban-korban di Palestina. Acara yang berlangsung di kediaman Prof Asad Isma, Wakil Rektor II UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi ini, dihadiri oleh sekitar 250 jama’ah. Itu menandakan kepedulian KBNU terhadap tragedi kemanusiaan yang terjadi.
Sholat Ghaib ini, yang merupakan representasi dari rasa prihatin dan duka cita mendalam terhadap syahidnya Muslim Palestina karena kezaliman pasukan Israel, dilaksanakan dengan khusyuk. Ini merupakan refleksi dari tanggung jawab moral sebagai bagian dari umat Muslim untuk mendoakan para syuhada.
Jama’ah hadir dengan harapan agar para syuhada yang gugur dalam perjuangan kemerdekaan Palestina mendapat tempat terbaik di sisi Allah. n agar perdamaian serta keadilan segera terwujud di tanah yang telah lama dilanda konflik tersebut.
Selain Sholat Gaib, jama’ah juga melaksanakan Qunut Nazilah, berdoa agar keselamatan dan perlindungan senantiasa menyelimuti bangsa Palestina. Inisiatif ini mendapat dukungan penuh dari Kementrian Agama, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang sebelumnya mengimbau umat Islam untuk berpartisipasi dalam sholat ghaib bagi para syuhada di Palestina.
Prof. Dr. As’ad, M.Pd., Pembina Majelis As’adiyah, dalam sambutannya menyatakan belasungkawa yang dalam.
“Semoga Allah memberikan tempat yang terbaik bagi para syuhada, dan melaknat mereka yang melakukan kezhaliman,” katanya dengan nada yang penuh empati.
Para keluarga besar KBNU itu sholat ghaib, lalu membaca qunut nazilah di rakaat terakhir. Mereka mengangkat tangan, berdoa dengan khusyuk dan serius. Mereka mengenakan pakaian seragam yang rapi, dilengkapi dengan sorban khas yang menandakan identitas Indonesia dan Palestina. Terdapat keheningan yang terasa meski dalam diam, yang tergambar dari ekspresi wajah mereka yang fokus dan mata yang tertutup atau menunduk dalam doa.
Para jama’ah tampak mengangkat tangan mereka dalam gestur doa. Kepala mereka tertunduk dan tangan yang terangkat menciptakan suasana yang penuh dengan ketenangan spiritual dan refleksi diri.
Suasana ruangan tampak tenang dan mendukung untuk introspeksi, memperkuat kesan bahwa mereka tengah menyampaikan doa dan harapan yang tulus untuk saudara-saudara mereka yang berada jauh di Palestina.
Kehadiran elemen-elemen seperti sorban yang berwarna merah, hitam, dan putih menambahkan nuansa simbolik, yang menggambarkan rasa solidaritas dengan bangsa Palestina. Pada intinya, inilah momen spiritual yang mendalam, dimana KBNU berhimpun dalam kesederhanaan dan persatuan untuk memanjatkan doa bersama.
Sementara itu, dilaporkan oleh Aljazeera pada Jumat (10/11/2023), jumlah korban yang meninggal akibat serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober telah mencapai angka yang mengejutkan, yaitu 11.078 orang. Korban termasuk sedikitnya 4.506 anak-anak, menunjukkan dampak yang sangat parah dari konflik yang berkepanjangan ini.
Lebih lanjut, data dari Kementerian Kesehatan di Gaza menyebutkan bahwa 21 rumah sakit telah tidak berfungsi sejak awal serangan, memperparah kondisi kemanusiaan yang sudah kritis.
Berita ini menjadi pengingat akan pentingnya solidaritas dan doa bersama, sebagai bentuk dukungan nyata terhadap saudara-saudara kita di Palestina yang sedang mengalami kesulitan dan penderitaan.(*)
Sumber : Jambilink.com