PPIH Hadirkan Inovasi Layanan Kursi Roda untuk Jemaah Lansia dan Disabilitas

Jambinews.id – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus berupaya meningkatkan layanan bagi jemaah haji, khususnya kalangan lansia dan penyandang disabilitas. Tahun ini, PPIH menghadirkan inovasi layanan kursi roda yang dirancang untuk memudahkan mereka dalam melaksanakan ibadah, terutama saat menunaikan umrah wajib di Masjidil Haram.

Kepala Bidang Layanan Lansia, Disabilitas, dan Penanganan Krisis serta Pertolongan Pertama pada Jemaah (PKP2JH) PPIH Arab Saudi, Suviyanto, mengatakan bahwa jemaah yang memerlukan bantuan kursi roda dapat melapor ke petugas kloter, selanjutnya diteruskan ke petugas sektor dan dikoordinasikan hingga ke Daker melalui Seksi Layanan Lansia dan Disabilitas.

“Layanan ini kami sediakan secara resmi bekerja sama dengan penyedia jasa pendorong kursi roda yang telah ditunjuk. Titik kumpulnya berada di Terminal Jabal Kakbah dan Syib Amir. Dari sana, jemaah akan diarahkan ke pos khusus Masjidil Haram untuk mendapatkan fasilitas pendorong resmi,” jelas Suviyanto, Minggu (26/5/2025).

Layanan pendorong ini memiliki tarif resmi, yakni 250 riyal Saudi (SAR) untuk paket thawaf dan sai (umrah lengkap), dan 100 SAR untuk thawaf atau sai saja.

Selain layanan berbayar, kursi roda juga tersedia di setiap sektor secara gratis. Jemaah hanya perlu melapor ke petugas sektor, meminjam kursi roda untuk keperluan ibadah, dan mengembalikannya setelah selesai digunakan.

Layanan Serupa di Madinah

Inovasi layanan kursi roda juga diterapkan di Madinah, khususnya bagi jemaah yang ingin beribadah di Raudhah, Masjid Nabawi. Prosesnya sama, dimulai dari pelaporan jemaah ke ketua kloter, lalu ke sektor, dan diteruskan ke Daker melalui Kasi Bimbingan Ibadah. Petugas kemudian akan mengatur pendampingan jemaah ke lokasi.

“Kami juga membagikan kartu kendali kepada jemaah lansia dan disabilitas untuk memudahkan pendataan dan memastikan mereka mendapatkan pelayanan maksimal,” tambahnya.

Pendampingan Sejak Tiba di Arab Saudi

Suviyanto menyebut, layanan untuk jemaah lansia dan disabilitas sudah dimulai sejak mereka tiba di Bandara Madinah maupun Jeddah, dan dilanjutkan selama mereka tinggal di hotel, baik di Makkah maupun Madinah. Pendampingan terus diberikan hingga fase puncak ibadah haji (Armuzna).

“Layanan ini meliputi kebutuhan dasar seperti makan, minum, bantuan mandi, penggantian popok, hingga dukungan psikologis agar jemaah merasa tenang dalam beribadah,” ujarnya.

Berdasarkan data Siskohat, jumlah jemaah haji lansia tahun ini mencapai 47.384 orang, dengan rentang usia 65 tahun hingga di atas 100 tahun.

Imbauan Menjelang Armuzna

Menjelang puncak haji Armuzna, Suviyanto mengimbau jemaah lansia dan disabilitas untuk fokus pada ibadah wajib dan mengurangi aktivitas di luar hotel, mengingat suhu udara yang sangat panas.

“Kami harapkan jemaah tidak memaksakan diri menjalankan ibadah sunnah jika kondisi fisik tidak memungkinkan. Fokuslah pada yang wajib dan selalu berkoordinasi dengan petugas agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” pesannya.

Dengan adanya layanan ini, PPIH berharap seluruh jemaah, termasuk yang berkebutuhan khusus, dapat menjalankan ibadah haji dengan aman, nyaman, dan khusyuk. (Adf.)