Program Studi Tadris Biologi UIN STS Jambi Laksanakan PKM Inovatif: Briket dari Limbah Nanas di Desa Tangkit Baru

Jambinews.id – Kamis, 29 Mei 2025 - Program Studi Tadris Biologi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi (UIN STS Jambi) melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan mengusung tema "Mengubah Limbah Nanas Menjadi Berkah: Pembuatan Briket sebagai Energi yang Berkelanjutan Menuju Desa Mandiri." Kegiatan ini berlangsung di Desa Tangkit Baru, Kabupaten Muaro Jambi, di bawah kepemimpinan Ibu Suraida, M.Si., selaku ketua tim pelaksana.

Dalam sambutannya, Kepala Program Studi Tadris Biologi, Bapak Reza Ma’ruf, M.Pd., menyampaikan bahwa pemilihan Desa Tangkit Baru sebagai lokasi kegiatan didasarkan pada potensi besar yang dimiliki desa tersebut.

“Desa Tangkit Baru memiliki kawasan wisata edukatif berbasis perkebunan nanas yang menjadi sumber utama mata pencaharian warga. Namun, kegiatan ini juga menghasilkan limbah nanas dalam jumlah besar yang perlu dikelola dengan tepat,” jelasnya.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari pemerintah desa. Sekretaris Desa Tangkit Baru, Bapak Sirajudin, S.Hum., yang hadir mewakili Kepala Desa, menyampaikan apresiasi atas kontribusi UIN STS Jambi dalam mengatasi persoalan lingkungan yang dihadapi masyarakat.

“UIN STS Jambi bukan lembaga asing bagi kami. Banyak warga desa yang merupakan alumni kampus ini. Saat ini, kami menghadapi tantangan serius terkait limbah nanas yang mencapai beberapa ton per hari. Upaya pemanfaatan sebagai pupuk dan serat telah dicoba, namun masih terkendala pendanaan dan ketersediaan alat. Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi solusi nyata serta mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Fokus utama kegiatan PKM ini adalah pelatihan pembuatan briket dari limbah nanas. Briket merupakan bahan bakar padat yang dihasilkan dari proses pembakaran biomassa kering tanpa oksigen langsung (pirolisis), menghasilkan bioarang berkarbon tinggi. Briket ini memiliki nilai kalor yang cukup tinggi serta daya bakar yang tahan lama, sehingga berpotensi menjadi alternatif energi ramah lingkungan yang berkelanjutan.

Meski nilai kalor briket lebih rendah dibandingkan batu bara, potensi penggunaannya sebagai substitusi bahan bakar fosil sangat besar, terutama dalam konteks pengurangan ketergantungan terhadap energi tak terbarukan.

Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta dari masyarakat Desa Tangkit Baru, serta didukung oleh 21 dosen dan 5 mahasiswa dari Program Studi Tadris Biologi UIN.