Jambinews.id – Isak haru tak terbendung di wajah Sarah Anggraini, salah satu dari 1.553 pegawai yang resmi dilantik sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap I Formasi Tahun 2024 oleh Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi.
Setelah 13 tahun mengabdi sebagai tenaga honorer di sebuah sekolah menengah pertama, perjuangannya akhirnya membuahkan hasil.
“Alhamdulillah, penantian selama 13 tahun ini akhirnya terbayar. Perjuangan panjang dengan rintangan dan tangis yang saya hadapi sendiri, kini terobati,” ujar Sarah dengan mata berkaca-kaca, usai pelantikan yang digelar di Lapangan Kantor Bupati Muaro Jambi, Bukit Cinto Kenang, Kamis 19 Juni 2025.
Pelantikan tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Muaro Jambi, Bambang Bayu Suseno, yang didampingi Wakil Bupati Junaidi H. Mahir.
Dalam sambutannya, Bupati menegaskan bahwa pelantikan ini bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari pengabdian sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat.
“Saya minta kepada seluruh PPPK untuk bekerja sepenuh hati, menjunjung tinggi kejujuran, dan terus meningkatkan kompetensi. Jadilah pelayan publik yang benar-benar hadir dan berdampak bagi masyarakat,” pesan Bupati Bambang Bayu Suseno.
Sebanyak 1.553 PPPK yang dilantik kali ini berasal dari berbagai latar belakang profesi, mulai dari tenaga pendidik, kesehatan, hingga teknis.
Bupati juga memastikan bahwa seluruh hak pegawai, termasuk gaji, akan mulai direalisasikan pada Juli 2025 sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam memberikan kepastian dan perlindungan kepada para aparatur sipil negara.
Kegiatan pelantikan ini turut dihadiri jajaran Forkopimda, Sekda Kabupaten Muaro Jambi, Kepala BKPSDM, serta perwakilan Kantor Regional VII BKN Palembang yang selama ini menjadi mitra kunci dalam proses rekrutmen PPPK.
Bupati turut menyampaikan apresiasi atas sinergi dan kerja keras semua pihak yang telah mendukung kelancaran seleksi dan pelantikan.
Ia juga mengajak para PPPK untuk menjadi bagian dari birokrasi yang profesional dan adaptif, serta berperan aktif dalam membangun daerah dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Kisah Sarah hanyalah satu dari ribuan cerita perjuangan para honorer yang kini resmi diakui negara. Dengan semangat dan dedikasi yang mereka bawa, harapan besar pun tumbuh bahwa birokrasi di Muaro Jambi akan semakin kuat, bersih, dan melayani.