Jambi news - Dalam kehidupan sehari-hari tentu sangat diperlukan komunikasi yang baik, terlebih dalam hal kewirausahaan. Komunikasi yang baik merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan masyarakat.
Komunikasi efektif berasal dari 2 istilah yaitu komunikasi dan efektif. Komunikasi yang berarti proses menyampaikan atau mengembangkan info, pikiran, serta perasaan melalui lisan, goresan pena, atau bahasa tubuh. Efektif ialah “membawa yang akan terjadi atau mencapai tujuan dengan baik”.
Komunikasi dikatakan efektif Jika isu, pemikiran, atau pesan yang disampaikan dapat diterima serta dipahami dengan baik sebagai akibatnya menciptakan kesamaan persepsi, mengganti sikap, atau mendapatkan isu (menjadi memahami/paham).
Ada 7 Komponen Komunikasi Efektif diantaranya:
1. Encoding
Komunikasi efektif diawali menggunakan encoding atau penetapan kode atau simbol yang memungkinkan pesan tersampaikan secara jelas serta bisa diterima serta dipahami menggunakan baik sang komunikan (penerima pesan).
2. Decoding
Decoding, komponen penting lainnya dalam komunikasi efektif, yaitu kemampuan penerima tahu pesan yang diterimanya. karenanya, pada komunikasi efektif, pemahaman ihwal audiens sangat penting guna menentukan metode penyampaian dan gaya bahasa yang cocok dengan mereka.
3. Konteks (Context)
Konteks komunikasi yaitu konteks komunikasi yaitu ruang, daerah, dan pada siapa kita melakukan komunikasi. Konteks komunikasi pula mengacu pada level komunikasi –komunikasi antarpribadi, komunikasi grup (kelompok), komunikasi organisasi, komunikasi massa.
Konteks komunikasi mempertimbangkan usia, daerah, jenis kelamin, dan kemampuan intelektual penerima pesan. Berkomunikasi dengan anak kecil tentu akan tidak sinkron cara dan gaya bahasanya dengan berkomunikasi menggunakan orang dewasa.
4. Bahasa Tubuh (Body Language)
Bahasa tubuh –dikenal juga menjadi komunikasi nonverbal (nonverbal communication)– mencakup postur, posisi tangan dan lengan, kontak mata, serta ekspresi paras.
Bahasa tubuh yang konsisten serta sesuai bisa menaikkan pengertian. Gerakan anggota badan wajib sesuai dengan yg diucapkan. Bahasa tubuh terpenting ialah senyum dan hubungan mata.
5. Gangguan/hambatan (Interference)
Emosi mampu Mengganggu terjadinya komunikasi efektif. Jika komunikator marah, kemampuannya mengirimkan pesan efektif mungkin berpengaruh negatif.
Begitu juga Jika komunikan dalam keadaan kecewa atau tidak sepakat dengan komunikator, mungkin dia mendengar sesuatu yg berbeda.
6. Pikiran Terbuka (Be Open-minded)
Pikiran tebuka meurpakan komponen krusial lain pada komunikasi efektif. Jangan terburu menilai atau mengkritisi ucapan orang lain.
Kita wajib mengedepankan respek, menghargai pendapat atau pandangan orang lain, juga menujukkan ikut merasakan menggunakan berusaha memahami situsai atau duduk perkara asal perspektif orang lain.
7. Mendengar Aktif (Active Listening)
menjadi pendengar yang baik dan aktif akan menaikkan pemahaman atas pemikiran dan perasaan orang lain. Tunjukkan bahwa kita penekanan mendengarkan ucapan orang lain, misalnya dengan menganggukkan kepala dan membuat “tanda verbal” bahwa kita putusan bulat dengan berkata —contohnya— “oh…”.
Jangan menginterupsi pembicaraan orang lain. Ini akan merusak kelancaran dialog.
Komunikasi efektif terdiri asal 2 istilah: komunikasi dan efektif. Komunikasi artinya proses menyampaikan atau mengembangkan info, pikiran, serta perasaan melalui lisan, goresan pena, atau bahasa tubuh. Efektif ialah “membawa yang akan terjadi atau mencapai tujuan”.