Jambinews.id - Membantu pemerintah menstabilkan harga pada saat terjadi kenaikan harga cabai, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi mengimbau warga mengkonsumsi cabai olahan.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi Robi Fathir di Jambi, mengatakan cabai merupakan tanaman musiman yang memiliki tingkat permintaan tinggi sehingga setiap habis panen pasokan cabai bisa langsung habis.
Selain inisiatif kerja sama antara daerah untuk memasok cabai ke Kota Jambi, masyarakat juga bisa mengkonsumsi cabai olahan.
"Bukan saja dalam bentuk cabai kering, bisa juga yang sudah berbentuk sambal kemasan yang dibuat UMKM sehingga lebih awet dan tidak mudah rusak," kata dia.
Mengkonsumsi cabai olahan selain membantu pengendalian pasokan dan harga cabai juga dapat memberikan nilai tambah bagi UMKM dan petani cabai.
Gerakan mengkonsumsi cabai olahan ini, kata dia, sudah dilakukan di daerah luar Sumatera. Di Provinsi Jambi, Bank Indonesia setempat juga telah melakukan edukasi penggunaan cabai olahan untuk kebutuhan rumah tangga pada setiap kegiatan pengendalian inflasi di setiap kesempatan.
Sebagai informasi, beberapa hari terakhir harga cabai merah di Pasar Angso Duo Jambi terus mengalami kenaikan. Pada Jumat Kemarin harga cabai merah menyentuh angka Rp50 ribu per kilogram.
Diketahui pada awal Oktober 2023 harga cabai masih berada di kisaran Rp28 ribu per kilogram.
Tidak hanya cabai merah yang mengalami kenaikan, harga cabai rawit juga mengalami kenaikan sekitar Rp10 ribu hingga Rp20 ribu per kilogramnya.
Harga cabai rawit jawa di pasar ini mencapai Rp54 ribu per kilogram dan cabai rawit kampung mencapai Rp44 ribu per kilogram.
Pemerintah Kota Jambi sebelumnya juga memberikan dukungan bagi pelaku UMKM setempat untuk memproduksi olahan bahan pangan pendorong inflasi seperti cabai, ikan dan lainnya.
Menurut Pemkot Jambi, hal itu menjadi solusi saat harga cabai mengalami kenaikan di pasaran. Masyarakat dapat memanfaatkan olahan cabai kering untuk dikonsumsi.
Pemkot Jambi juga telah memberikan pelatihan pengolahan bahan pangan bagi pelaku UMKM di daerah itu agar saat pasokan bahan pangan berlimpah, pelaku UMKM bisa mengolahnya.
Sumber: AntarNwes