Jambinews.id - Kerusakan jalan diwilayah kecamatan lembah masurai, kabupaten merangin, provinsi jambi. Menjadi permasalahan yang banyak dikeluhkan oleh warga. Terutama didesa tanjung dalam, berjarak sekitar 7 kilo meter dari pasar lembah masurai, desa ini termasuk salah satu pengekspor nanas madu terbesar di wilayah kabupaten merangin.
Nanas dari desa ini memiliki ciri khas rasa manis dan segar, yang sudah masuk kepasaran nasional, seperti jakarta, sumatra barat, dan juga daerah lainnya di provinsi jambi. Selain itu, tanjung dalam merupakan bagian dari 13 desa wisata yang ada dikabupaten merangin.
Sulitnya akses akibat jalanan yang hampir rusak total, mengakibatkan para petani dan pengepul nanas madu menjadi rugi, tidak hanya itu, akibat dari kerusakan jalan ini berdampak kepada harga bahan pokok yang mahal dan juga harga dari barang para petani menjadi murah.
Jalanan ini merupakan satu-satunya akses keluar masuk dari desa tanjung dalam, yang setiap hari di lalui oleh para siswa-siswi tingkat SMP dan SMA yang bersekolah di pasar masurai. Selain itu, para guru sekolah dasar yang berasal dari desa lain juga menempuh jalanan ini untuk melaksanakan tugas mengajar di SDN 73/VI tanjung dalam. Maka tak heran, jika tidak sedikit masyarakat yang mengeluhkan kondisi jalan yang sangat memprihatinkan.
Pasalnya, jalanan ini sangat menghambat aktivitas masyarakat. Dikhawatirkan akan memakan korban jiwa, karena disini merupakan daerah perbukitan yang memiliki pendakian tajam dan penurunan curam dengan akses jalan licin, bebatuan besar, serta tanah lumpur.
Menurut warga setempat kerusakan di jalan tersebut sudah terjadi selama beberapa tahun, dan belum mendapatkan penanganan serius dari pihak pemerintah kabupaten merangin. "Jika jalanan bagus jarak pasar dari desa hanya perlu waktu 20 menit, dikarenakan jalanan rusak waktu tempuh bisa sampai 3 jam" ucap andika, untuk menimalisir kerusakan yang terjadi para warga harus bekerja sama dengan bergotong royong, memperbaiki beberapa pendakian dan penurunan yang sudah tidak bisa dilewati.
“Kami selalu gotong royong untuk memperbaiki jalan yang rusak. Semenjak beberapa bulan terakhir, jalannya sudah rusak semua. Bisa kita bayangkan jika ada salah satu warga sakit dan harus dirujuk segera” keluh salah seorang pemuda desa.
Hal ini, dilakukan warga untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan oleh para pengendara. Sebab, tidak jarang ada pengendara yang jatuh hingga mengalami luka yang cukup parah. Warga berharap kepada pemerintah kabupaten merangin untuk segera memperbaiki jalanan dan juga segera ada akses jaringan internet, karena desa tanjung dalam masih termasuk kedalam wilayah blank spot (belum tersentuh akses sinyal komunikasi, seperti jaringan internet).