Jambinews.id - Jambi, 27 Mei 2025 - Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi kembali menorehkan catatan emas dalam sejarah akademiknya. Ahmad Husairi, mahasiswa Program Studi Hukum Pidana Islam, resmi dinobatkan sebagai Lulusan Terbaik I Fakultas Syariah dalam Yudisium ke-XVIII tahun 2025, dengan predikat magna cumlaudedan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mengesankan sebesar 3,96.
Keistimewaan Ahmad tidak hanya terletak pada angka, tetapi juga pada pendekatan inovatif dalam penyelesaian studinya. Ia menjadi satu-satunya mahasiswa UIN Jambi yang berhasil menyelesaikan kuliah tanpa skripsi, melainkan melalui publikasi artikel ilmiah pada jurnal terindeks SINTA 2, sebuah capaian yang menunjukkan kualitas keilmuan dan keberanian melampaui pakem konvensional.
Putra keenam dari pasangan Hayatul Hamdi dan Nurham ini berasal dari latar belakang keluarga sederhana. Menempuh pendidikan dasar keagamaan di Pondok Pesantren Nidaul Qur’an, ia tumbuh sebagai pribadi disiplin, rendah hati, dan ulet. Sembari menjalani masa studi, Ahmad tetap mengabdi sebagai marbot masjid, menunjukkan bahwa prestasi tinggi bisa diraih tanpa meninggalkan akar spiritual dan sosialnya.
Dalam bidang akademik, Ahmad berhasil meraih berbagai penghargaan, di antaranya: Juara 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah Internasional (2022), Juara 3 KTI Nasional (2022), Juara 1 Lomba Legal Opinion Internasional antar negara Melayu Serumpun (2023), serta Juara 1 KTI Internasional antar negara Melayu Serumpun (2024). Selain itu, ia juga meraih Juara 2 Vlog Bahasa Arab Nasional dan Juara 3 Pidato Bahasa Arab Nasional.
Ahmad juga aktif di berbagai forum ilmiah, seperti Konferensi Nasional Hukum Pidana dan International Collaboration Conference on Law, Sharia, and Society(ICCOLASS) 2024, menjadikannya representasi mahasiswa hukum yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga aktif dalam pengembangan keilmuan hukum Islam di tingkat nasional dan internasional.
Pada kesempatan itu, Rektor UIN Jambi, Prof. Dr. Kasful Anwar, M.Pd., memberikan apresiasi atas capaian tersebut.
“Ahmad adalah simbol perjuangan akademik yang luar biasa. Ia membuktikan bahwa dari latar belakang sederhana sekalipun, mahasiswa bisa berprestasi di tingkat dunia,” ungkapnya.
Dekan Fakultas Syariah, Prof. Dr. Ahmad Syukri, MA., menyebut Ahmad sebagai mahasiswa istimewa.
“Ini kali pertama kami memiliki lulusan terbaik yang tidak menulis skripsi, tapi justru menembus publikasi ilmiah bereputasi. Ini membuktikan bahwa model pembelajaran dan penelitian di Fakultas Syariah telah melahirkan sumber daya manusia yang unggul dan adaptif,” ujarnya.
Dalam pidato perpisahannya di acara yudisium, Ahmad menyampaikan pesan menyentuh:
“Masyarakat tidak menanyakan jurusan kita. Yang mereka tahu, kita adalah sarjana hukum. Kita harus hadir dengan solusi, entah soal tanah yang dirampas, warisan yang tidak adil, atau anak mereka yang dipenjara tanpa kejelasan hukum. Jadilah sarjana yang berarti,” tutupnya.
Ahmad Husairi kini menjadi salah satu contoh nyata bahwa kesuksesan akademik tidak harus mengikuti jalan konvensional. Ia hadir dengan narasi baru: bahwa kerja keras, integritas, dan keberanian berpikir di luar pakem mampu membuka pintu-pintu baru dalam dunia pendidikan tinggi.