Bupati Bambang Bayu Suseno Hadiri Musrenbang Rencana Jangka Menengah Daerah Provinsi Jambi 2025-2029


Jambinews.id - Muaro Jambi – Bupati Muaro Jambi, Bambang Bayu Suseno, menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Jangka Menengah Daerah (RJMD) Provinsi Jambi tahun 2025-2029 yang diselenggarakan di Ballroom Swissbel Hotel, Kota Jambi, pada Rabu (21/05/2025).

Musrenbang ini diikuti oleh Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), unsur Forkopimda, anggota DPRD Provinsi Jambi, serta bupati dan walikota se-Provinsi Jambi.

Bupati Bambang Bayu Suseno menyatakan harapannya agar Musrenbang dapat menjadi forum efektif dalam menyerap aspirasi masyarakat dan menghasilkan rencana pembangunan yang tepat sasaran serta berkelanjutan. "Musrenbang ini sangat penting untuk memastikan bahwa rencana pembangunan yang disusun benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat dan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat," ujar Bupati.

Ia juga optimis bahwa melalui Musrenbang ini, Provinsi Jambi dapat menyusun RJMD berkualitas yang berorientasi pada kepentingan masyarakat, sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup seluruh warga Jambi. "Ini menjadi langkah awal yang baik untuk membangun Jambi yang lebih maju," tambahnya.

Gubernur Jambi, Al Haris, dalam sambutannya menegaskan bahwa RPJMD bukan sekadar kumpulan program, melainkan arah masa depan pembangunan. "Kalau kepala daerahnya tidak ikut menyusun, bagaimana dengan penyelarasan? Kita mau membangun bersama, bukan jalan sendiri-sendiri," tegasnya.

Al Haris juga memaparkan sejumlah capaian positif Provinsi Jambi, antara lain penurunan tingkat kemiskinan sebesar 0,48%, penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 0,61%, peningkatan indeks pembangunan manusia sebesar 0,36 poin, serta posisi Gini rasio ke-4 terbaik di Sumatera.

Meski demikian, Gubernur mengingatkan bahwa capaian tersebut tidak berarti jika daerah-daerah masih bekerja secara sektoral dan tidak sinergis. "Data makro boleh bagus, tapi kalau sinerginya lemah, pertumbuhan tidak akan merata," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya menekankan pentingnya sinergi dan disiplin dalam pengelolaan pemerintahan. "Kita tidak bisa lagi kerja sendiri-sendiri. Ini bukan era yang santai-santai. Kita butuh disiplin, militansi, sinergi!" katanya.

Bima Arya juga mengingatkan risiko ketertinggalan global jika kepala daerah tidak peka terhadap pentingnya perencanaan bersama. "China bisa lebih unggul dari kita karena mereka lebih spartan, lebih disiplin. Kalau kita longgar seperti ini, kita kalah," pungkasnya.