Bupati Muaro Jambi Turun Langsung Redam Konflik Warga dan Perusahaan Sawit di Gambut Jaya



Jambinews.id – Muaro Jambi – Bupati Muaro Jambi, Bambang Bayu Suseno, turun langsung ke wilayah Gambut Jaya, Kecamatan Sungai Gelam, untuk meredam konflik yang terjadi antara warga dan sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit. Kehadiran Bupati di tengah situasi memanas ini menjadi bentuk tanggap cepat pemerintah daerah terhadap permasalahan sosial di lapangan.

Konflik antara warga dan pihak perusahaan sawit tersebut diketahui telah berlangsung cukup lama. Ketegangan memuncak dalam beberapa hari terakhir akibat belum tercapainya kesepakatan antara kedua belah pihak terkait lahan dan aktivitas perusahaan yang dinilai merugikan masyarakat sekitar. Hal ini memicu aksi protes dari warga yang menginginkan kejelasan dan penyelesaian yang adil.

Dalam keterangannya, Bupati Bambang Bayu Suseno menyampaikan bahwa permasalahan ini bukan hal baru, dan sudah berlangsung bertahun-tahun tanpa penyelesaian yang komprehensif. Oleh karena itu, ia merasa perlu hadir langsung agar proses mediasi berjalan dengan damai dan menghasilkan solusi yang dapat diterima semua pihak. “Kita tidak ingin konflik berkepanjangan. Pemerintah hadir untuk menjadi jembatan penyelesaian,” ujarnya.

Bupati juga menekankan pentingnya komunikasi terbuka antara masyarakat dan perusahaan. Ia meminta kedua pihak menahan diri dan tidak melakukan tindakan yang dapat memperkeruh suasana. Menurutnya, penyelesaian konflik harus mengedepankan musyawarah dengan melibatkan semua pihak, termasuk tokoh masyarakat, aparat keamanan, serta pemerintah daerah.

Dalam kunjungan tersebut, Bupati Bambang Bayu Suseno turut didampingi jajaran Kodim 0415/Jambi dan anggota Polres Muaro Jambi. Kehadiran aparat keamanan dimaksudkan untuk menjaga kondusivitas dan memastikan bahwa proses dialog antara warga dan pihak perusahaan berlangsung aman dan tertib.

Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi berkomitmen untuk terus memfasilitasi dialog terbuka dan menciptakan solusi berkelanjutan bagi konflik agraria dan sosial yang terjadi di wilayahnya. Dengan pendekatan persuasif dan komunikasi aktif, diharapkan ketegangan serupa tidak terulang di masa depan, dan hubungan antara perusahaan dan masyarakat dapat berjalan harmonis.