Jambinews.id - Muaro Jambi, 26 September 2025 – Wakil Bupati Muaro Jambi, Junaidi H. Mahir, memimpin rapat evaluasi terkait hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024 yang menunjukkan adanya peningkatan angka stunting di Kabupaten Muaro Jambi.
Rapat yang digelar di ruang kerja Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PP dan KB) Kabupaten Muaro Jambi tersebut turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Muaro Jambi, H. Budhi Hartono, dan Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Muaro Jambi, Novi Astrianti, pada Jumat (26/9/2025).
Dalam paparannya, Wabup Junaidi H. Mahir menyampaikan bahwa berdasarkan hasil SSGI 2024 yang dirilis pada 7 Agustus 2025, angka prevalensi stunting di Provinsi Jambi meningkat dari 13,5% menjadi 17,1%, atau naik sebesar 3,6%. Sementara di Kabupaten Muaro Jambi, prevalensi stunting naik dari 12,5% menjadi 18,3%, atau meningkat 6,8%.
“Kenaikan ini menjadi perhatian serius kita bersama. Stunting bukan hanya persoalan gizi, tetapi menyangkut masa depan dan kualitas sumber daya manusia. Upaya menurunkannya harus dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor,” tegas Wabup.
Dari data provinsi, hampir seluruh kabupaten/kota di Jambi mengalami peningkatan prevalensi, kecuali Kota Jambi, Tanjung Jabung Barat, dan Merangin yang berhasil menurunkan angka stunting. Beberapa daerah dengan kenaikan signifikan antara lain Kerinci (naik 7,7%), Batanghari (8,3%), dan Sarolangun (1,8%).
Rapat evaluasi ini turut dihadiri oleh sejumlah kepala OPD dan camat. Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi berkomitmen memperkuat strategi intervensi gizi spesifik dan sensitif, termasuk optimalisasi program PKK, posyandu, dan edukasi keluarga dalam pencegahan stunting.
“Kita harus menjadikan hasil evaluasi ini sebagai momentum untuk memperkuat koordinasi dan komitmen bersama. Penanganan stunting adalah program prioritas nasional yang harus kita jalankan secara terukur dan berkelanjutan,” pungkas Wabup Junaidi Mahir.
